Sirah Nabi
BAB II
AKHLAK TERPUJI NABI
A. Sejarah
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
- Kelahiran nabi Muhammad
Muhammad
lahir ke dunia pada tanggal 12 Robiulawal tahun Gajah atau tanggal 20 April
tahun 571 M. disebutnya tahun gajah pada saat itu adalah karena kota Mekah
diserang oleh pasukan tentara orang Nasrani yang kuat dibawah pimpinan Abrahah,
mereka bermaksud menghancurkan Ka’bah, pada saat itu Abrahah berkendaraan
gajah.
Nabi
sewaktu bayi yang kelak akan membawa perubahan besar bagi sejarah kehidupan
manusia. Nabi Muhammad seorang yatim ketika umurnya ± 7 bulan, ayahnya bernama
Abdullah, dan setelah ditinggalkan oleh ayahnya. Nabi langsung diangkat dan
diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Nabi Muhammad disusukan dan dititipkan
kepada wanita baik hati yaitu Halimah Sa’diyah dari bani Sa’ad kabilah Hawazin,
tempatnya tidak jauh dari kota Mekah. Diperkampungan inilah nabi Muhammad SAW.
dibesarkan sampai berusia lima tahun.
- Kematian Ibu dan Kakek
Saat
berusia enam tahun nabi Muhammad ditinggalkan oleh ibunda tercintanya kehadapan
sang Ilahi, yaitu Siti Aminah. Betapa hati nabi Muhammad sangat sedihnya waktu
itu, sejak kecil beliau tidak mengenal ayahnya, dan sekarang harus ditinggalkan
oleh ibunda tercintanya.
Disaat
orangtuanya telah berpulang semua, nabi Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul
Muthalib, namun Abdul Muthalib meninggal dunia saat nabi berusia 8 tahun.
Bertambah pulalah kesedihan nabi Muhammad atas kehilangan kakek tercintanya.
Dan sesuai dengan wasiat kakeknya, nabi Muhammad diasuh oleh pamannya Abu
Thalib.
B. Akhlak
Nabi Muhammad
Nabi
Muhammad dikenal sebagai orang yang jujur, berbudi luhur dan mempunyai kepribadian
yang tinggi. Karena demikian jujurnya dalam perbuatan dan perkataan, maka
beliau diberi julukan “Al-Amin” artinya orang yang dapat dipercaya.
Ahli
sejarah menuturkan, bahwa nabi Muhammad saw. Sejak kecil tidak pernah menyembah
berhala, dan tidak pernah pula makan daging hewan yang disembelih untuk korban
berhala-berhala seperti lazimnya orang Arab Jahiliyah pada waktu iitu. Ia
sangat benci kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari keramaian dan
upacara-upacara pemujaan kepada berhala itu.
Sifat-sifat
yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad, yaitu:
Keluhuran
asal-usulnya, kesucian nasabnya, keluhuran budi pekertinya bisa diketahui oleh
orang jauh maupun dekat, Mukmin maupun kafir. “Aku diutus dari sebaik-baik masa anak cucu Adam.” Kata Rasulullah,
“maka demi masa, hingga aku berada dimasa
aku hidup di dalamnya.” (HR.
Al-Bukhari).
Beliau
berasal dari keturunan terpandang, “sesungguhnya
Allah telah memilih suku Quraisy dari Bani Ismail, memilih Bani Hasyim dari
suku Quraisy, dan memilih aku dari Bani Hasyim,“ kata Rasulullah. (HR.Muslim) “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Sanjungan Allah SWT. Dalam QS.Al-Qalam
(68): 4 pada budi pekerti Rasulullah.
“Budi pekerti Beliau adalah Alquran”. (HR.Muslim dan Ahmad). Jawaban Aisyah
saat ditanya tentang budi pekerti Nabi. Artinya, Beliau ridha karena
keridhaan-Nya, Dia marah karena murka-Nya, menyuruh dengan perintah-Nya,
melarang apa-apa yang dilarang-Nya, member maaf dan memaafkan, menyuruh berbuat
yang ma’ruf dan berpaling dari orang-orang tak berpengetahuan.
Dia
manusia yang paling dermawan, paling lapang dadanya, paling benar tutur
katanya, paling tepat janjinya, dan paling halus budi pekertinya. Siapa yang
melihatnya pertama kali, ia segan padanya. Siapa yang bergaul dengannya, ia
mencintainya. Wajahnya bersih, sifat jasmani dan budi pekertinya baik. Dia
manusia yang paling tampan dan baik budi pekertinya. “Tak dihadapkan pada Rasulullah dua pilihan kecuali dia memilih paling
mudah diantara keduanya, selama tak mengandung dosa. Bila hal itu dosa,”
kata Aisyah, “dia orang yang paling
menjauh darinya. Dan beliau tak menuntut balas buat dirinya, kecuali bila
kehormatan Allah dilanggar. Bila begitu, Beliau menuntut balas buat Allah
dengannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
C. Penyebaran
Islam
Dalam
landasan penyebaran Islam adalah dengan dikirimnya misi kepada Kisra, kepada
Heraklius dan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa lain supaya mereka sudi
menerima Islam. Tak sampai seratus limapuluh tahun sesudah itu, bendera
Islampun sudah berkibar sampai ke Andalusia di Eropa sebelah barat, ke India,
Turkestan, sampai ke Tiongkok di Asia Timur, juga telah sampai ke Syam
(meliputi Suria, Libanon, Yordania dan Palestina sekarang), Irak, Persia dan
Afganistan, yang semuanya sudah menerima Islam. Selanjutnya negeri-negeri Arab
dan kerajaan Arab, sampai ke Mesir, Cyrenaica, Tunisia, Aljazair, Marokko,
-sekitar Eropa dan Afrika- telah dicapai oleh misi Muhammad ‘alaihissalam. Dan
sejak waktu itu sampai masa kita sekarang ini panji-panji Islam tetap berkibar
di semua daerah itu, kecuali Spanyol yang kemudian diserang oleh Kristen dan
penduduknya disiksa dengan bermacam-macam cara kekerasan. Tidak tahan lagi
mereka hidup. Ada di antara mereka yang kembali ke Afrika, ada pula yang karena
takut dan ancaman, berbalik agama berpindah dari agama asalnya kepada agama
kaum tiran yang menyiksanya.
Penderitaan
yang telah umat Islam rasakan di Andalusia sebelah barat Eropa itu ada juga
gantinya ketika kaum Usmani (Turki) memasukkan dan memperkuat agama Muhammad di
Konstantinopel. Dari sanalah ajaran Islam itu kemudian menyebar ke Balkan, dan
memercik pula sinarnya sampai ke Rusia dan Polandia sehingga berkibarnya
panji-panji Islam itu berlipat ganda luasnya daripada yang di Spanyol.
Sejak
dari semula Islam tersebar hingga masa kita sekarang ini memang belum ada
agama-agama lain yang dapat mengalahkannya. Dan kalaupun ada di antara umat
Islam yang ditaklukkan, itu hanya karena adanya berbagai macam kekerasan,
kekejaman dan despotisma, yang sebenarnya malah menambah kekuatan iman mereka
kepada Allah, kepada hukum Islam, dengan memohonkan rahmat dan ampunan
daripadaNya.
D. Mukjizat Rasulullah
Andai kita gambarkan budi pekerti itu
sesuatu yang materil dan indrawi, Rasulullah saw. Lebih luhur dari itu. “Budi
pekerti Beliau adalah Al-Qur’an”. (HR. Muslim dan Ahmad)
Banyak sekali mukjizat yang diberikan
oleh Allah kepada nabi Muhammad, tapi penulis akan sedikit membahasnya di
makalah ini, selebihnya pembaca dapat mencari dari sumber-sumber lain mengenai
mukjizat nabi.
Isra Mi’raj
(Arab:الإسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāğ) adalah dua bagian dari
perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian
ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada
peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah
untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2
peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
“diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu
dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha
yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari
Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
I. Sebelum Isra’ dan Mikraj
Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan
dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika’il. Hati Baginda S. A.
W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (‘alaqah) iaitu tempat syetan
membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam
dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan
“khatimin nubuwwah”. Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq
untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan “Israk”
itu.
II. Semasa Isra’ (Perjalanan
dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):
Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W.
diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibril dan Israfil. Tiba di tempat-tempat
tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah
oleh Jibril supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara
tempat-tempat itu ialah:
i. Negeri
Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah.
ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah;
iii. Baitul-Laham (tempat Nabi ‘Isa A. S. dilahirkan)
ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah;
iii. Baitul-Laham (tempat Nabi ‘Isa A. S. dilahirkan)
III. Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah): Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari surga.
Rasulullah S. A. W. dan Jibril naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke
pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
III.
Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):
Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari surga. Rasulullah
S. A. W. dan Jibril naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia
(pintu Hafzhah).
Peristiwa di
Sidratul Muntaha bagi Muhammad:
1.
Melihat
bentuk asli Malaikat Jibril
2.
Melihat Tuhan
Dikatakan pula
bahwa Muhammad telah melihat Allah yang berupa cahaya. Untuk hal ini terdapat
beda pendapat di kalangan ulama, apakah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam pernah melihat Tuhannya? Jika pernah apakah beliau melihat-Nya dengan
mata kepala atau mata hati? Dari Abu Dzar, ia berkata: ‘Aku bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: “Apakah paduka melihat Tuhan paduka?”.
Ia menjawab: “Cahaya. Bagaimanakah aku melihat-Nya?”
[Hadits riwayat Muslim (178.1)],
Kitab al-Iman, Bab Tentang Sabdanya “Bahwasanya aku melihat-Nya sebagai cahaya”
dan Tentang Sabdanya “Aku telah melihat cahaya”.
3.
. Mendapat Perintah Sholat 5 Waktu
Dari
Ibnu Abbas, ia telah berkata: ‘Nabi kalian Shallallahu Alaihi wa Sallam diperintah
lima puluh kali salat (sehari semalam), kemudian beliau meminta keringanan
Tuhan kalian agar menjadikannya lima kali salat’ [Hadits riwayat Ibnu Majah (1400) dengan redaksi di atas, dan Ahmad
(2884). Menurut al-Albani, hadits ini hasan lighairih]
IV. Selepas Mikraj
Rasulullah S. A. W. turun ke langit dunia
semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan
pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu
dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa
Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu
berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah).
Wallahu’alam.
Do’a yang Terkabulkan dan Tidak Terkabulkan
Amir bin Said dari bapaknya berkata
bahwa satu hari Rasulullah Saw telah datang dari daerah berbukit. Ketika
Rasulullah SAW sampai di masjid Bani Mu’awiyah lalu beliau masuk ke dalam
masjid dan menunaikan sholat dua rakaat. Maka kami pun turut sholat bersama
dengan Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW berdoa dengan doa yang agak
panjang kepada Allah SWT. Setelah selesai berdoa maka Rasulullah SAW pun
berpaling kepada kami lalu bersabda: “Aku telah memohon kepada Allah SWT tiga
perkara, dalam tiga perkara itu Allah hanya memperkenankan dua perkara saja dan
satu lagi Dia ditolak”.
1. Aku telah memohon kepada Allah SWT supaya tidak
membinasakan umatku dengan musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini
dikabulkan oleh Allah SWT.
2. Aku telah memohon kepada Allah SWT supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh s.a). Permohonanku ini dikabulkan oleh Allah SWT.
2. Aku telah memohon kepada Allah SWT supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh s.a). Permohonanku ini dikabulkan oleh Allah SWT.
3. Aku telah memohon kepada Allah SWT supaya umatku tidak
dibinasakan karena perselisihan sesama mereka (peperangan, perselisihan antara
sesama muslim). Tetapi permohonanku tidak dikabulkan oleh Allah SWT.
Doa Rasulullah lainnya yang tidak
dikabulkan adalah ketika paman yang dicintainya meninggal dunia yaitu Abu
Thalib meninggal bukan dalam keadaan islam. Saat itu Nabi berdoa agar Allah SWT
mengampuni dosanya, tetapi tidak dikabulkan karena dia bukan dari golongan umat
nabi Muhammah SAW.
Terakhir, saat akhir hayat Rasulullah
SAW telah tiba, “Allah SWT menugaskan malaikat maut untuk melakukan tugasnya
dengan catatan agar tidak menyakitinya dan jangan mengambilnya ruhnya jika
beliau tidak berkenan. Malaikat Izrail pun datang ke rumah Muhammad SAW dengan
mengetuk pintu terlebih dulu (subhanallah).
Saat Muhammad SAW diambil ruh dari jasadnya, beliau merasa sakit yang luar biasa (astagfirullah kekasih Allah SWT saja kesakitan saat diambil ruhnya), katanya lebih sakit daripada terinjak-injak ratusan gajah. Tetapi kemudian Rasul yang agung itu meminta kepada Allah agar seluruh rasa sakitnya sakaratul maut dari semua umatnya ditimpakan kepada beliau. Allah SWT menolak permohonan baginda. Rasulullah SAW kemudian meminta kepada Izrail agar setengah dari rasa sakit yang dirasakan umatnya seluruh dunia pada saat dicabut nyawanya dikumpulkan jadi satu dan ditanggung Rasulullah. Permintaan tersebut dikabulkan, sehingga umat beliau tinggal merasakan setengahnya saja (sumber: 101 misteri alam kubur).
Saat Muhammad SAW diambil ruh dari jasadnya, beliau merasa sakit yang luar biasa (astagfirullah kekasih Allah SWT saja kesakitan saat diambil ruhnya), katanya lebih sakit daripada terinjak-injak ratusan gajah. Tetapi kemudian Rasul yang agung itu meminta kepada Allah agar seluruh rasa sakitnya sakaratul maut dari semua umatnya ditimpakan kepada beliau. Allah SWT menolak permohonan baginda. Rasulullah SAW kemudian meminta kepada Izrail agar setengah dari rasa sakit yang dirasakan umatnya seluruh dunia pada saat dicabut nyawanya dikumpulkan jadi satu dan ditanggung Rasulullah. Permintaan tersebut dikabulkan, sehingga umat beliau tinggal merasakan setengahnya saja (sumber: 101 misteri alam kubur).
BAB III
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat saya tuliskan, mohon maaf jika banyak salah dalam pemaparan
materi dan penyuguhannya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis masih memiliki kesalahan,
dan berharap agar pembaca dapat memberikan saran dan pesan. Terimakasih telah
bersedia membaca makalah akhlak terpuji rosul ini. semoga menjadi nilai ibadah
bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://akudancermin.blogspot.com/2011/02/cinta-rasul.html,
cinta rosul, (13.30 WIB, senin, 30 Januari 2012).
http://Cinta
Rosul\- fatimah.org.htm, Mengapa Kita Harus Mencintai Rosul, Hushein Shihab,
(13.30 WIB, Senin, 30 Januari 2012).
http://mangubed.wordpress.com/2012/02/09/doa-doa-rasulallah-saw-yang-tidak-dikabulkan/,
(00.00 WIB, Selasa 28 Februari 2012)
http://nabimuhammad.info/2011/06/isra-mikraj-nabi-perjalanan-mukjizat,
(21.30 WIB, Senin, 27 Februari 2012).
MB.Rahimsyah.Kisah Tauladan 25 Nabi & Rasul. Surabaya:
Amelia.
Murad,
Mustafa. MUKJIZAT RASULULLAH 1000
Mukjizat Nabi Akhir Zaman. 2008. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
www.pakdenono.com,
Sejarah_hidup_Muhammad,
Muhammad Husain Haekal, (17.00 WIB, Minggu, 12 Januari 2012).