( SEKOLAHAN ) PELAJARAN BAHAYA YAHUDI CS PADA ANAK-ANAK
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik
murid-muridnya dalam pendidikan Syariat Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di
tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, Saya punya permainan. Caranya
begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.
Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah Kapur!,
jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah Penghapus! Murid muridnya pun
mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan
dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, Baik
sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah Penghapus!, jika
saya angkat penghapus, maka katakanlah Kapur!. Dan permainan diulang kembali.
Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan
sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak
lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum
kepada murid-muridnya.
Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas
dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian,
musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang
haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.
Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima
hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik
oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian
mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan
menukar nilai dan etika.
Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu
yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang
lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini
menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain. Semuanya
sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya.
Paham? tanya Guru kepada murid-muridnya. Paham Bu Guru
Baik permainan kedua, Ibu Guru melanjutkan. Bu Guru ada
Qur'an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu dijagain
sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di
luar karpet.
Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Quran
yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?
Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif
dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.
Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya
karpet, dan ia ambil Quran ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia
memenuhi syarat, tidak memijak karpet.
Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya.
Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena
tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau
Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian
perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin
membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi yang kuat. Begitulah ummat Islam,
jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin
membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah
hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari
dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan
Begitulah Yahudi CS menghancurkan kalian. Mereka tidak
akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan
kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga
meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari'at Islam
sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan.
Kenapa mereka tidak berani terang-terangan
menginjak-injak Bu Guru?" tanya mereka. Sesungguhnya dahulu mereka
terang-terang menyerang, misalnya Perang Romawi Yarmuk, Perang Tartar,
Andalusia dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam.
Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi
kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka
bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo'a
dahulu sebelum pulang
Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar
meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.
Ini semua adalah fenomena Ghazwu lFikri (perang
pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh Yahudi CS. Allah berfirman dalam
surat At Taubah yang artinya:
Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan
mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya,
sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu. (QS. At Taubah :32).
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya