Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Index Prestasi (IP) Pertama di Awal Perkuliahan

SMA memberikan sejuta kenangan bagi warga yang telah merasakan masa putih abu itu. Kenangan me mbuat kegaduhan, kenangan membuat masalah, kenangan menyontek, kenangan bolos sekolah, kenangan berorganisasi, kenangan menjadi senior, kenangan menjadi junior, kenangan tidak membuat PR, kenangan remedial, kenangan menghadapi detik-detik UAN, kenangan menghadapi perpisahan. Semua kenangan itu menjadi album yang tersimpan rapi oleh pemiliknya. Semua itu menjadi cerita konyol dan mengesankan untuk diceeritakan kembali kepada teman-teman kerja dan keluarga barunya kelak. Ada yang menganggap masa abu-abunya kelam, ada yang menganggap masa abu-abunya bahagia. Sekolah putih abu-abu Sewaktu menjelang UAN, semua warga kelas 3 mengalami kestresan yang luar biasa. Stres karena memang persiapan yang dia miliki belum cukup, stres karena guru pembimbingnya tidak seru untuk mengajarinya dalam menghadapi detik-detik yang menegangkan itu. Semua ada dalam penilaian masing-masing. Kelo

Aku Sudah Teguh

Pagi itu, bunyi handphoneku berdering. Dan ketika kulihat nama pemanggilnya ternyata si Ariqah menelponku. Kuambil handphone lalu ku angkat “assalamu’alaikum, ada apa Qah?” “wa’alaikumsalam, gini Shel. Aku ada perlu sama kamu. Bisa ketemu? Aku pengen curhat sama kamu” “wah.. iya boleh boleh. Tapi aku ga bisa jam segini. Gimana kalo jam 10 aja? Maunya dimana?” “dirumah kamu aja yah.. Ok nanti jam 10 aku ke rumah kamu ya Shel” Pembicaraan kami terputus setelah mengucapkan salam. Sementara aku melanjutkan pekerjaan pagi selayaknya pekerjaan ibu rumah tangga. Setelah beres-beres rumah, aku langsung bergegas mandi agar ketika Ariqah datang aku sudah cantik dan wangi. Jam dinding menunjukkan pukul 10.30, Ariqah belum jua terlihat batang hidungnya di depan rumah, bahkan untuk memberikkan kabar lewat handphone saja tidak ada. Akupun langsung mengambil handphone dan mengirim pesan singkat ke dia. “Asalam.. Qah, jadi kerumah ndak?” pesan pun aku kirim kepada Ariqah. Beb

UJIAN

Saat ujian datang, para pelajar baik SD, SMP, SMA, Mahasiswa. Mereka tertekan, kesetresanpun silih berdatangan pada saat ujian. Seolah ingin segera berakhir dari semua ini. Istirahat kurang, shalat malam terus dilaksanakan, baca bahan pelajaran disetiap sudut rumah, menginginkan waktu untuk bermainpun dikorbankan. Bercengkerama dikurangi. ? Kenapa harus ada ujian? Kenapa harus ada waktu khusus dalam penempatan waktu ujian serempak? kenapa ujian yang diujikan itu materinya banyak? Padahal soalnya hanya beberapa butir saja. Kenapa kita harus menghapal materi-materi itu? Apa sih fungsinya? Toh ketika kita hafal, belum tentu kita akan paham? Kenapa harus ada ujian, jika memang ujian itu membuat kita semakin tidak jujur dalam mengerjakannya? Mengerjakan segala cara untuk lolos dari ujian ini, dari mulai bertanya kesana kemari, menulis catatan kecil, menulis di meja, menulis dibagian tubuh (tangan, dasi). Apakah itu yang para pendidik intelektual ingin mendidik

Perilaku Korupsi

Indonesia masih memiliki mimpi buruk dan masalah yang tidak kunjung usai. Yaitu terkait dengan KKN,Telah kita ketahui bersama dan bahkan telah menjadi rahasia umum bahwa KKN telah menjadi lumrah di kalangan masyarakat. Dimulai dari korupsi kecil-kecilan sampai korupsi level atas dan kalangan menengah keatas. Tidak lagi ada efek jera bagi oknum-oknum yang bersangkutan. Bahkan tidak bisa menjadikan pelajaran untuk yang lain atas kejadian yang telah menjera oknum korupsi tersebut. Perilaku yang tidak mencerminkan intelektualitasnya yang tinggi, dan terlihat seperti orang yang maruk. Dari pemerintah yang terkecilpun ikut andil dalam perbudayaan korupsi ini. Contoh kecil, yaitu: 1.    Pembuatan KTP. Telah kita ketahui bersama KTP diberlakukan untuk pembuatannya adalah gratis, walaupun berbayar itu tidak sampai lebih dari 15 rb. Tetapi faktanya, banyak yang dikeruk kantong masyarakat Indonesia hanya untuk pembuatan KTP. 2.    Tilang. Penilangan yang dilakukan oleh para aparat kepolisan yang