Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Permasalahan yang berada di Jakarta Perspektif Psikologi

Permasalahan yang berada di Jakarta Perspektif Psikologi Masalah Jakarta sebagai pusat kota, dan sebagai Ibu kota Indonesia. Salah satu yang memiliki permasalahan yang kompleks, dan tidak membutuhkan waktu yang sedikit untuk menghapus permasalahan tersebut. Sebagaimana teori psikometri, suatu error tidak akan bisa dihilangkan, hanya bisa dimanipulasi dan dikurangi. Dibawah ini akan saya jelaskan masalah di Jakarta, yaitu: Pola kebiasaan buruk buang sampah sembarangan Pola pembiasaan buruk untuk membuang sampah sembarangan ini membuat salah satu masalah di Indonesia, yaitu bisa berakibat banjir, air sungai tidak mengalir dengan baik dan struktur kota yang berantakan yang membuat Jakarta terlihat kotor. Dengan masalah tersebut menurut ilmu Psikologi adalah adanya pola kebiasaan atau ‘Habits’ dari masyarakat yang tinggal di Ibu kota Jakarta yang masih buruk. Kenapa bisa terbentuk habits yang buruk? Karena adanya repitisi (pengulangan), latihan (practice) maka terbentukl

Kampus Peradaban

Mereka yang mencoba untuk menetralkan suasana dua organisasi yang sama namun berbeda. Hal ini tak ayal. Organisasi extra menjadi korban karena harus selalu mencoba mengikhlaskan kadernya untuk aktif juga di organisasi intra. Bukan berarti saya tidak menyukainya, karena saya berada didalamnya juga. Tapi, apakah ini sebuah keadilan dan kebijaksanaan yang dibuat? “Bukan memikirkan kenapa, tetapi bekerjalah sebagaimana porsinya (professional)”, yah ini kutipan dari seorang kaka kelas yang tidak mungkin saya sebut namanya ditulisan ini. Akhirnya saya mencoba untuk tidak memikirkan kenapa kader tidak terikat dalam gerakan ini. Berawal di kampus peradaban Tepat di tahun 2011, saya masuk sebagai mahasiswa di kampus peradaban ini, mengenal mahasiswa lain dari berbagai daerah. Perubahan drastis ini, membuat kelabakan saya sebagai mahasiswa baru yang tidak terlalu banyak teman yang satu almamater di SMA dlu. Karena, diangkatan saya hanya saya dan ‘Tya’ yang lolos masuk ke kampus peradaba

Resume Manhaj Haroki –Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban- Hal 330-366

Manhaj Haroki –Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban- Hal 330-366 Seluruh Pemimpin Quraisy masuk Islam Hanya dalam sejarah Islam, Seluruh panglima balatentara suatu Negara masuk ke dalam agama musuhnya. Tiga Pemimpin Besar • Shafwan bin Umaiyah Shafwan meminta jaminan keamanan kepada Rosulullah saw selama dua bulan, tetapi rosulullah memberikannya selama empat bulan. Selama itu Shafwan belum juga masuk Islam. Saat perang Hunain, barulah dia menyatakan keIslamanannya, dimana dia mengatkan. “Demi Allah, dulu tidak ada orang di muka bumi ini yang lebih  aku benci selain Muhammad. Tetapi, dia masih juga memberiku harta rampasan Perang Hunain, sehingga tidak ada lagi seorang pun di muka bumi ini yang lebih aku cintai selain dia.” • Ikrimah bin Abu Jahal Ummu Hakim yang tidak lain adalah istrinya Ikrimah, meminta keamanan untuk suaminya, Ikrimah yang telah melarikan diri ke Yaman. Rasulullah saw pun mengabulkan permintaannya. Ummu Hakim pun mencari suaminya hingga akhirnya ia be

Musafir 4 Hari

Baru inilah saya memberanikan diri untuk jalan menelusuri daerah orang bagian Barat kota Bogor. Awalnya tidak percaya saya akan melakukan ini. Tapi, kenyataannya yah memang saya telah berani melakukannya. Malam Selasa tepatnya tgl 11 Januari 2014 pukul 20.00 WIB mendapatkan sms dari adik kelas bernama Restu. "Teh, gimana kabarnya? teteh mau ikut jadi surveyor dapil III (Bogor dan Cianjur) besok jam 1 di Ciputat" yah kira-kira begitulah isi smsnya. tanpa basa-basi saya langsung membalasnya dengan meminta tolong teman di WA untuk membalas pesan tersebut. Akhir percakapan saya yang intinya saya siap menjadi surveyor di daerah tersebut. karena saya tidak mengetahui lamanya survey itu, saya hanya membawa peralatan tulis saja. Barulah saya sadar ternyata survey itu dilakukan pada hari Rabu tepatnya tgl 12-15 Januari 2014. berbagai fikiran silih berganti untuk merubah keputusan. tapi, apalah jadinya belum juga pedang di tebaskan saya sudah mundur. akhirnya saya tetap mengambi

Konsep Negara Perspektif Al-Quran dan Assunah dan Sirah Nabawiyah

Konsep Negara Perspektif Al-Quran dan Assunah dan Sirah Nabawiyah Pembicara: Ustadz Muqodam Cholil Penulis akan menulis sedikit coretan catatan dari materi yang disampaikan pembicara dan hasil diskusi dari pembahasan mengenai konsep negara perspektif Al-Quran dan assunah dan sirah nabawiyah. Di dalam Al-Quran dan assunah tidak ada yang memerintahkan untuk membentuk Negara Islam, hal ini bukan berarti Islam tidak dianjurkan untuk membentuk Negara Islam. Tetapi kemudian yang diperintahkan adalah untuk membuat atau menciptakan hukum Allah di muka bumi. Oleh karena itu, jika umat Islam menginginkan terbentuknya Negara Islam, tetapi hambatannya kemudian adalah keadaan masyarakat yang tidak memungkinan atau tidak setuju dengan didirikannya Negara Islam itu sendiri. Maka yang perlu diperhatikan ketika kita ingin membumikan hukum Islam di muka bumi, kita tidak mesti untuk melegalkan Islam sebagai suatu Negara. Ada berbagai cara untuk merealisasikannya, diantaranya adalah dengan mengambi