Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Implementasi tauhid dalam kehidupan yang lebih luas

Ibarat pohon, aqidah itu, jika akarnya baik dan ditopang dengan batang yang kuat, maka akan menghasilkan buah yang enak/baik pula. Begitupun dengan tauhid, jika tauhid kita benar dan hukum (syariah) yang dijalankan dengan baik maka akan berbuah akhlak yang terpuji. contoh kasus Black Hole - ketika tanpa tauhid yang kuat kita akan melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti film 'Black hole', melakukan tanpa takut Allah akan melihatnya. sementara jika diperkuat dengan tauhid yang baik, semua hal yang mendorongnya untuk berbuat tidak baik maka tidak akan dilakukannya. -dengan tauhid kita bisa mengendalikan diri, ketika senang kita tidak berada dalam kesenangan yang melampaui batas, dan ketika kita drop kita tidak berada dalam drop yang berlebih (bunuh diri). sementara orang tanpa tauhid, dia tidak bisa mengendalikan dirinya, jika senang dan melampaui batas dia bisa sampai menggunakan narkoba, jika sedih dan melampaui batas dia bisa sampai bunuh diri

Apa itu Tauhid?

Tauhid adalah mengesakan Allah, percaya kepada Allah dengan sepenuhnya. Hidup, mati, bernafas, makan dll itu hanya karena Allah semata. - Mencintai orang lain hanya karena Allah -Berpisah hanya karena Allah -Bertemu hanya karena Allah seluruh hidupnya hanya akan diberikan kepada Allah, jika ada seorang pemimpin yang menjauhkan dirinya kepada Allah dia tidak akan patuh kepada pemimpinnya. patuh kepada pemimpin hanya karena Allah. patuh pada peraturan negara hanya karena Allah pula. jadi Tauhid itu adalah segala sesuatu baik perbuatan, lisan, dan hati dilakukan hanya karena Allah dan mencari/ mengharap Ridha dariNya

Indra, Akal, Qalbu, mana yang akan mengantarkan kita untuk mengenal Allah?

Qalbu dapat mengantarkan manusia untuk mengenal Allah Qalbu adalah mata yang sebenar-benarnya. Qalbu (hati) dapat dikatakan indera ke-6 akal. Akal hanya mampu pada saat kita sadar. Namun Qalbu mampu pada saat kita tidak sadar sekalipun. contoh kasus: Imam Ghazali seorang pemikir yang kuat dan cerdas, bahkan dia tidak percaya akan adanya Allah sebagai pencipta. Imam Ghazali seorang filosop yang terkenal, ilmu-ilmunya banyak digunakan. Namun ada saat ketika dia lelah akan akalnya yang berfikir Allah itu tidak ada, namun di sisi lain Imam Ghazali dalam lubuk hatinya mempertanyakan akan adanya Tuhan. Imam Ghazali menggunakan qalbu dalam pertanyaannya selama ini. sehingga dengan bertasawuf (mensucikan diri) di benar-benar mengakui adanya Allah. sehingga Imam Ghazali berubah menjadi seorang yang ahli agama. karya-karyanya sangat terkenal hingga sekarang. #Sudah jelas, dengan hatilah manusia dapat mengenal Allah. wallahualam bishoab

Dinamika keimanan dalam diri manusia khususnya dalam perspektif Psikologi

ketika kita memiliki iman kepada Allah dengan membenarkannya dalam hati, diucapkannya dengan lisan, dan dilaksanakan dengan perbuatan, akan terlahir pribadi yang baik atau akhlak yang terpuji karena ketika telah kokoh (Aqidah tidak tergoyahkan) maka perbuatan yang tidak Allah sukai malah Allah larang niscaya kita tidak akan melakukannya. contoh kasus: saat ada dompet yang terlihat di kantong orang disamping kita, secara logika itu adalah kesempatan yang baik untuk mencuri, namun karena telah tertanam iman yang kuat dan membuktikannya dengan perbuatan, maka mencuri itu tidak akan dilakukannya.

Iman Kepada Allah

a. Pembenaran dalam hati (tashdiq bi al-qalb): Iman itu percaya akan adanya Allah, dengan percaya menggunakan hati maka kita akan adanya pengakuan yang lemah. karena dalam sabdanya: “Selemah-lemah iman adalah menggunakan hati”. jadi percaya pada Allah adalah dengan membenarkannya melalui hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan. b. Diucapkan dengan lisan (qawl bi al-lisan) : Iman tanpa diucapkan dengan lisan menjadi kurang sempurna. di ibaratkan ketika kita mencintai namun tidak mengungkapkannya dengan lisan maka tidak aka nada kepercayaan dari orang lain atas rasa cinta yang kita miliki, bahkan orang lain tidak akan mengetahui kecintaan kita kepada Allah karena kita tidak mengucapkannya dengan lisan. c. Dilaksanakan dengan amal perbuatan (amal bi al-arkan) : ketika kepercayaan (iman) telah ada didalam hati, dan diucapkannya dengan lisan maka penyempurnanya adalah dengan amal perbuatan. ibarat cinta kita telah ada dihati, lalu kita mengutarakannya dengan lisan

Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Adapun secara bahasa psikologi dapat diartikan ilmu jiwa, Psi à jiwa , dan Logi à ilmu, atau biasa disebut ilmu jiwa. Namun jiwa tidak dapat diobservasi, karena jiwa dalam keadaannya adalah abstrak atau tidak terlihat, yang dapat diobservasi adalah manifestasi dari keberadaan jiwa tersebut, berupa perilaku dan hal-hal yang mempengaruhi perilaku. Kadang kita keliru antara Psikologi dengan Psikiatri, dibawah ini akan kami sedikit menjelaskan perbedaan Psikologi dan Psikiatri. Psikologi à Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan lingkungannya, adapun teknik dari psikolog adalah hanya wawancara, konseling, observasi. Psikiatri   à Cabang ilmu kedokteran mengenai penyakit-penyakit jiwa seseorang. Teknik yang dilakukan oleh psikoater dengan pemberian obat-obatan. Tujuan Psikologi: -           Untuk memahami perilaku manusia -           Menentukan penyebab perilaku -           Mendeskripsikan perilak