Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Jinak-Jinak Merpati

Obrolan malam itu sangat menggelitik tangan ingin menuliskan kisah jinak-jinak merpati. Malam itu tepatnya ba'da isya S dan E memulai obrolan dari bobot yang berat sampai ke ringan. yang menjadi menarik adalah saat E memberikan ilmu dari ayahnya, yang didalamnya ada istilah yang baru S ketahui. E mengaku bahwa ia juga sulit untuk mengaplikasikan apa yang ayahnya berikan. Awalnya, S bercerita mengenai kegalauan hatinya karena mencintai seseorang. tetapi, S tau itu hal yang wajar dan bisa menjadi salah jika diteruskan ke jenjang lebih intim (ex,smsan). Ia mencoba untuk menjauhi semua hal yang berkaitan dengan orang yang ia sukai. Alhasil itu membuahkan hasil yang positif, ia tidak berkomunikasi dengan orang yang ia sukai, dan secara dzohir ia tidak ada dalam lingkungan orang tersebut. Namun, kegalauan S ini beralih pada kegalauan yang lain, yaitu rindu yang tumbuh menjalar ke lubuk hatinya, rindu untuk mendengarkan suara orang yang ia cintai, rindu berkomunikasi dengan orang yan

Cara Melupakan Seseorang

Tidak satu atau dua orang saja yang mengaku sulit untuk melupakan seseorang. Bahkan pengalaman sebelumnya yang berhasil untuk melupakan seseorang mengaku selalu memiliki kesulitan kembali saat dihadapi dengan masalah yang sama. yah, sebut saja melupakan kekasih. kerapkali setelah ditinggalkan kekasihnya iya sulit untuk melupakan kenangan bersama kekasihnya, sebut saja susah move on. Hal ini menjadi pertanyaan menarik bagi saya. mengapa hal ini bisa terus menerus bisa terjadi, sementara telah memiliki pengalaman sebelumnya untuk move on. Contoh saja pengalaman teman saya, sebut dia R. R ini beberapa kali ganti pasangan (pacar), tetapi beberapa kali juga ia mengaku sulit untuk move on. Padahal ia juga sudah bisa move on dari kekasihnya pertama dan bisa menggandeng kekasih yang baru sebagai pengganti. Hal ini menggelitik alam bawah sadar ku, mencoba mencari apa yang terjadi. apakah mereka hanya ingin berbagi kepahitan atau lantas memang serumit itu kah melupakan, sampai-sampai pengal