Iman Kepada Allah


a. Pembenaran dalam hati (tashdiq bi al-qalb): Iman itu percaya akan adanya Allah, dengan percaya menggunakan hati maka kita akan adanya pengakuan yang lemah. karena dalam sabdanya: “Selemah-lemah iman adalah menggunakan hati”. jadi percaya pada Allah adalah dengan membenarkannya melalui hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan.
b. Diucapkan dengan lisan (qawl bi al-lisan) : Iman tanpa diucapkan dengan lisan menjadi kurang sempurna. di ibaratkan ketika kita mencintai namun tidak mengungkapkannya dengan lisan maka tidak aka nada kepercayaan dari orang lain atas rasa cinta yang kita miliki, bahkan orang lain tidak akan mengetahui kecintaan kita kepada Allah karena kita tidak mengucapkannya dengan lisan.
c. Dilaksanakan dengan amal perbuatan (amal bi al-arkan): ketika kepercayaan (iman) telah ada didalam hati, dan diucapkannya dengan lisan maka penyempurnanya adalah dengan amal perbuatan. ibarat cinta kita telah ada dihati, lalu kita mengutarakannya dengan lisan, namun tanpa adanya perbuatan yang berarti untuk menunjukkan kesungguhan cinta kita, akan percuma. dengan amal perbuatan ini kita mengaplikasikan nilai ibadah dan perbuatan yang akhlakul karimah, yang hanya melakukan suatu perbuatan karena Allah saja.

Postingan populer dari blog ini

Syarat TES yang baik