Kapal Organisasi
kita sering mengadakan seminar dengan target besar, tapi usaha sedikit. dan sering sekali terhalang oleh sulitnya komunikasi antar kader. bukan karena kita yang asing dan mereka yang enggan terhadap nilai islam. bisa jadi, itu karena kita yang tidak maksimal untuk mengadakan acara besar dengan baik. rapat saja sulit untuk di realisasikan. paling H-3 baru benar-benar kelimpungan untuk meng-ekspos acara ke luar. dana yang dikeluarkan pun tidak sebanding dengan pendapatan yang didapat.
yah, ini bukan cermin atas jamaah. ini karena kurangnya komitmen kader didalamnya, kurangnya kesungguhan kader didalamnya, ini karena banyaknya amanah yang dikerjakan kader sehingga dia kurang mengutamakan kegiatan seminar tersebut. jamaah yang sesungguhnya itu fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) dan ikhlas didalamnya.
jika hal itu yang ditanamkan, mungkin tidak ada lagi yang merasa disakiti, tidak ada lagi yang merasa sakit hati, tidak ada lagi merasa kerja sendiri, tidak ada lagi yang merasa tidak nyaman di organisasi tersebut. malah yang ada terus ingin menambah amanah dan memegang amanah, dan ingin menularkan rasa semangatnya pada orang lain.
yah, hal negatif diatas bukan cerminan jamaah. jamaah itu bekerja bersama. jika toleransi ditinggikan, mungkin akan banyak kader yang berlarian keluar. bukan karena kita harus mengekang dan memaksakan mereka terus ada didalam bersama kita. tapi, prioritaskan mereka untuk memilih dan bersikap tegas pada dirinya sendiri. tidak berimbang bila mereka mengikuti rekrutmen tapi hanya untuk main-main.
Rangkulan seorang pemimpin amat dibutuhkan dan untuk mengontrol sebuah organisasi. bergerak dan tidaknya organisasi tergantung pada nahkoda yang membawanya berlayar. dan nahkoda itu tidak akan berlayar tanpa komponen lainnya, seperti adanya kompas, dan lainnya.. semua itu saling bekerjasama untuk menjalankan sebuah kapal organisasi.