Wawancara 'konseling'
Bagaimana wawancara konseling ini dilakukan di kelas saat tugas 'Role Play' yang di mainkan oleh beberapa teman di depan kelas.
Hal ini adalah salah satu sarana latihan bagaimana kita menyiapkan diri kita khususnya para calon psikolog untuk memahami client yang sedang menghadapi masalahnya. Mula-mula role play ini dibuka dengan memperkenalkan diri dan anggota kelompok role play konseling, lalu beberapa menit kemudian role play dimulai.
Masalah yang akan diangkat adalah miss komunikasi orang tua dengan anaknya.
'tok tok' bunyi pintu diketuk oleh Fahri (sebagai ayah conselee) dan Raden (sebagai anak yang memiliki masalah)
Dibukakanlah pintu oleh konselor (Rekat) langsung menjabat tangan Fahri sambil menanyakan kabarnya, dan mempersilahkan mereka berdua duduk.
'bagaimana.......'
'kabarnya Pa' pertanyaan terputus,, sorakan tawa teman kelas tak terindahkan, karena pertanyaan yang terputus yang dilontarkan oleh Rekat kepada Fahri (Ayah Raden).
beberapa menit percakapan opening dimulai, konselor meminta Raden untuk keluar ruangan terlebih dahulu, karena konselor ingin menggali informasi mengenai permasalahan yang dianggap Fahri ini adalah akibat kesalahan anaknya. dan penggalian itu cukup lama sehingga mendapatkan informasi yang banyak. setelah selesai, secara bergantian Raden memasuki ruang konselor dan bercerita mengenai masalahnya.
Konselor mencoba untuk menentramkan hati Raden dan tetap bijak dalam mengambil kata demi kata yang dilontarkan.
akhirnya, penggalian informasi itu selesai, kemudian mereka berdua diminta untuk duduk bersama, konselor menemukan titik tengahnya. sehingga konselee menemukan insight untuk memecahkan masalah.
inilah peran konselor didalam konseling. dia harus memecahkan masalah dengan mengembalikannya pada konselee. biar mereka yang menemukan insight sendiri dalam memecahkan masalah. karena, konselor hanya sarana dan penghubung atau tempat mengeluarkan masalah yang bertumpuk didalam hati para conselee yang belum di keluarkannya.