Kebebasan Terbatas

Dunia ini memang tidak terduga. Ada yang hanya memiliki lingkungan yang baik-baik saja, ada yang mempunyai lingkungan sangat buruk dan ada yang bisa mengkombinasikan keduanya. menurut mereka yang bisa mengkombinasikan keduanya, hidup itu suatu pilihan. apakah kita akan terus berada di ruang yang kita sangat dipengaruhi orang banyak atau kita yang mempengaruhi mereka. hm,, jika inget pengaruh itu jadi inget proposal. apa kabar proposal? >_<

yah, sering banget mendengar seseorang bilang "ketika kita berada di lingkungan tertentu, bergabunglah tapi tidak melebur". tapi, kenyataanya banyak sekali yang tidak bisa mempertahankan identitas dirinya di lingkungan yang bukan menunjukkan identitasnya. sering kali, pengaruh teman bermain ini sangat besar. jika terus menerus terjadi akan menjadi suatu masalah bagi dirinya. adanya ketimpangan antara realitas dirinya dengan data empiris yang ia peroleh dari teman bermainnya.

soal pengaruh mempengaruhi, teman sebaya ternyata memiliki pengaruh yang signifikan dalam kehidupan kita pada usia remaja. fenomena yang terjadi di lapangan bisa mendukung teori ini. contoh saja lingkungan SMP. mereka masih masuk kedalam fase perkembangan masa remaja yang mencoba terlepas dari ketergantungannya dengan orang tua dan mencari kedekatannya dengan teman sebayanya. seperti fenomena anak pelajar di salah satu SMA yang keluar dari sekolahnya karena dia mengikuti teman bermainnya untuk nongkrong di jalan. hal ini menjadi tidak biasa ketika dia menuruti lingkungan sekitarnya.

Terulang kembali memory ku, dua bulan yang lalu. melihat dan menjenguk beberapa teman yang memiliki kebebasan yang terbatas. aku dengan mereka sama-sama makan, sama-sama tidur, sama-sama bermain. tapi yang membedakan aku dengan mereka adalah kebebasan.

Yang sangat jelas diingatan adalah saat salah satu mereka berkata " aku disini, bukan berarti aku paling buruk diantara yang lain, bisa jadi yang tidak ada disini lebih buruk dari aku. tapi, karena kau apes dan dibuka aibnya oleh Allah jadi ada disini".