Memahami


Memahami mungkin akan sulit untuk yang belum biasa melakukannya. lain hal dengan yang telah biasa melakukannya.
Memahami dimulai dengan rasa empati dan simpati kita yang ditunjukkan pada seseorang. Memahami tidak akan mengakitbatkan seseorang sakit hati jika sudah terbiasa. lain lagi dengan seseorang yang belum biasa memahami, dia akan lebih sering merasakan sakit hati. Padahal, jika kita melepaskan hati kita untuk mengerti dan memahami orang lain, akan banyak faedah yang akan kita dapatkan. Dbandingkan jika kita tidak ikhlas untuk memahami orang lain, akan banyak hal negatif yang akan kita dapatkan, misal cemburu; iri hati; dengki; dan penyakit hati lainnya dan orang lainpun akan memandang negatif diri kita yang tidak bertoleransi atau memahami orang lain.
Regulasi diri. yah, perlunya regulasi diri untuk mengontrol emosi didalam hati. ketika orang lain membantah pendapat kita, kita harus mencoba untuk mengatur diri kita dan emosi kita agar kita pun menjadi manusia yang produktif dan menebar kebermanfaatan. 
Jika sakit hati akan membawa kemudharatan untuk diri sendiri, dan mungkin akan berimbas pada orang lain. maka dari itu, kita harus memahami kepribadian yang unik pada setiap orang di masyarakat khususnya.
Semisal, acara baksos yang dilakukan hari minggu tgl 15 Desember 2013 yang lalu di desa pemulung. mereka hidup dengan lingkungan yang keras, mereka memang mata pencahariannya di lingkungan seperti itu. jika mereka tidak keras, mungkin mereka akan terlibas dan kalah dengan pemulung-pemulung yang lain. oleh karena itu ketika mereka menggunakan intonasi yang berbeda, yaitu keras. maka, itu menjadi hal yang wajar sekali dan seharusnya kita memahami karakter mereka yang telah dibentuk oleh lingkungan yang keras. bukan malah kita yang ingin dipahami dan merubah dengan seketika mereka agar tidak menggunakan intonasi dan sikap yang keras.
Kepribadian seseorang itu bisa dipengaruhi oleh Gen dan lingkungan. tapi secara teori 75% yang dibawa oleh gen akan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang, dan 25% sisanya adalah dibentuk oleh lingkungan. untuk merubah kepribadian yang negatif bukan dengan menyalahkan keturunannya atau nenek moyangnya. tetapi bisa jadi 25% ini bisa kita manipulasi untuk menutupi 75% dari gen. jadi lingkungan yang baik, akan bisa mempengaruhi kepribadian negatif menjadi positif jika itu dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan. namun, untuk merubah kepribadian tidak mudah dilakukan oleh orang dewasa atau lansia. karena mereka telah membiasakan menggunakan kepribadian sebelumnya selama rentang waktu usia mereka. lain halnya dengan kepribadian anak-anak, ini akan memudahkan kita merubah kepribadian anak-anak. karena mereka membiasakan sikapnya baru dengan rentangan waktu yang dekat.
oleh karenanya jika masa kecil anak-anak dibangun dengan kepribadian yang negatif, ini akan mempermudah untuk dirubah dan melatihnya menjadi kepribadian yang positif. karena kepribadian ini akan bisa dimunculkan dengan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan seseorang sehari-hari.
untuk menciptakan kebiasaan itu adalah dengan latihan dan repetitif maka terciptalah kebiasaan. jika kebiasaannya negatif, maka jangan aneh jika kepribadiannya negatif pula.

Postingan populer dari blog ini

Syarat TES yang baik