Study Kritis Tokoh-tokoh Muslim Kontemporer Indonesia

Study Kritis Tokoh-tokoh Muslim Kontemporer Indonesia”
KPK dibawah kepemimpinan Abraham Samad
Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun pernyataan tersebut menjadi pudar karena banyaknya penyelewengan uang Negara untuk pemenuhan pribadi. Korupsi telah menjadi PR besar pemerintah Negara ini untuk menuntaskan dan bahkan memusnahkan sindikat korupsi. Didalam Wikipedia ditemukan penjelasann mengenai korupsi, Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.[1] Dalam survey, Indonesia mendapatkan urutan ke-4 dengan Negara terkorup di dunia. (sumber Wikipedia)
Korupsi ini telah mengantarkan Abraham Samad menjadi orang yang terkenal didalamnya, bukan karena dia adalah pelaku, akan tetapi dia dan timnyalah yang telah berani membongkar orang-orang ternama di Indonesia yang termasuk dalam pelaku korupsi. Hal ini memunculkan harapan masyarakat Indonesia kepada Abraham Samad untuk selalu memberantas korupsi tanpa harus memandang bulu.
Korupsi di Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang tanpa kita mengetahui akar permasalahannya. Abraham Samad sebagai pemimpin di KPK menemukan dan bahkan mengantarkan para pelaku ke sel penjara. Namun, hal itu tidak mengantarkan kepada Indonesia yang bebas akan korupsi seratus persen. Ini menjadikan momok masalah yang luar biasa semestinya berbagai pihak ikut serta dalam penanganannya. Bukan saja KPK yang mesti turun tangan, jika bisa KPK merangkul presiden untuk bekerjasama mengambil keputusan. Karena, pengambil kebijakan tertinggi di dalam Negara adalah presiden.
Abraham Samad pun seharusnya menanamkan sifat independent kepada tim KPK yang lainnya, independent tidak mengaitkan politik di dalamnya. Karena, jika hal ini tidak ditanamkan oleh ketua KPK akan menjadi tumpang tindih dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi dalam partai politik tim KPK yang terlibat didalamnya. Hal ini menjadikan mereka untuk melepaskan baju kebesarannya dari partai politik tertentu.
Abraham Samad pernah berkata “saya ga perlu diminta mundur, satu tahun kalau saya tidak bisa berbuat apa-apa di KPK,…..,saya akan mundur dengan sendirinya” (Courtesy Youtube. Hitam Putih, 20 Mei 2013). Namun dilihat dari kasus-kasus besar yang ditangani oleh Abraham Samad cs seakan mati suri sejak setahun pertama kepemimpinannya (Courtesy Youtube. Sepak terjang KPK bersama Abraham Samad- TV one).
Setahun kepemimpinan Abraham Samad telah mengungkap beberapa kasus sosok figure terkenal di Indonesia diantaranya, Miranda Surya Guntom, M. Nadzarudin, Angelina Sondaqh, Bank Century, dll. (Courtesy Youtube. Sepak terjang KPK bersama Abraham Samad- TV one).
Namun, masyarakat menunggu kelanjutan masalah bank Century. Seakan masalah ini dihempas oleh angin dan menghilang. Masyarakat seakan dibuat lupa akan itu dengan munculnya berbagai masalah-masalah korupsi yang baru terungkap.
Banyak kejanggalan dari beberapa penangkapan pelaku korupsi. Pelaku dari pihak parpol yang berkuasa di Negara ini menjadi bebas dan menggantung kasusnya. Bahkan di dalam buku Cikeas makin menggurita mendeskripsikan seolah KPK pun lahir dari partai politik. Mereka enggan untuk meneruskan penyidikkan pelaku korupsi yang memang terlahir dari parpol yang sedang berkuasa pada saat ini.
Ini menjadi PR besar bagi semua kalangan. Abraham Samad pun bertanggungjawab mengarahkan timnya untuk tetap bersikap professional dalam menangani kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
Indonesia kaya akan alam, namun pendaya gunaannya belum pula maksimal. Karena, banyak permasalahan pada sumber daya manusia yang belum di maksimalkan dan mencari keuntungan dari Negara. Hal ini tentu saja membuat ketidak adilan hukum atas penyikapan kasus korupsi ini.
Korupsi ini merupakan system yang besar. Bukan hanya harus menangkap individu masing-masing. Akan tetapi harus memusnahkan system didalamnya. Jaringan ini cukup sulit untuk dibongkar, karena mereka (pelaku) akan menyembunyikan hal ini dari hal layak banyak.
Pendidikan karakter atau biasa yang disebut dengan pendidikan akhlak seharusnya benar-benar ditanamkan oleh orang tua dari sejak kecil. Dan memperbaiki hubungan dalam keluarga. Karena keluarga yang baik akan menciptakan Negara yang baik pula.


[1] 2010.Korupsi.http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi dalam http://www.ti.or.id Transparency International.diakses pada Sabtu, 23 November 2013

Postingan populer dari blog ini

Syarat TES yang baik