KONSEP MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOANALISIS


KONSEP MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOANALISIS
Konsep psikoanalitik tentang perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmund freud di eropa pada waktu yang kira – kira bersamaan dengan perkembangan behaviorisme di amerika serikat. Freud mengkombinasikan kognisi kesadaran, persepsi, memori gagasan tentang instingk yang didasarkan secara biologis yang menghasilkan teori baru tentang perilaku manusia.
Asumsi dasar teori freud adalah bahwa sebagian besar prilaku manusia berasal dari proses bawah sadar (unconcius).  Dengan proses bawah sadar freud memaksudkan keyakinan rasa takut, dan keinginan yang tidak disadari dalam diri seseorang tetapi tetap mempengaruhi prilakunya. Ia yakin bahwa banyak impuls yang dilarang atau dihukum oleh orang tua dan masyarakat selama masa kanak-kanak berasal dari instink bawaan. Karena setiap manusia lahir dengan implus tersebut, mereka menimbulkan pengaruh yang pervasive(mendalam yang harus ditangani dengan cara tertentu.
Freud percaya bahwa semua tindakan kita memiliki suatu penyebab tetapi penyebab itu lebih sering merupakan motif bawah sadar ketimbang penalaran rasional yang menggerakan prilaku kita. Freud berpendapat bahwa sifat manusia pada dasarnya  negative,  ia yakin bahwa manusia didorong oleh insting dasar seperti hewan (terutama seks dan agresi) dan kita secara terus menerus berjuang melawan suatu masyarakat yang menekankan pengendalian terhadap impuls tersebut.
Freud berpendapat bahwa kesadaran yang kita ketahui hanyaklah puncak dari gunung es mental. Dibalik permukaaan yang terlihat, terdapat bagian pikiran yang tidak disadari, yang mengandung berbagai harapan, gairah, dan rahasia yang menimbulkan perasaan bersalah, teriakan yang tidak terucapkan, dan komflik antara hasrat dan kewajiban yang tidak terungkap. Banyak diantara dorongan dan fikiran ini yang bersifat seksual atau agresif. Kita tidak menyadarinya seiring dengan tenggelamnya kita dalam kehidupan sehari-hari, meskipun berbagai dorongan ini dapat muncul dalam mimpi, kesalahan ucap, ketidak sengajaan yang tampak, bahkan gurawan.
Dalam teori psikoanalisa manusia dianggap makhluk yang jahat karena adanya insting bawaan, dalam teori ini kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur atau system, yakni id, ego, dan superego. Meskipun ketiga system tersebut memiliki fungsi, kelengkapan, prinsip-prinsip operasi, dinamisme, dan mekanismenya masing-masing , ketiga system kepribadian ini satu sama lain berkaitan serta membentuk suatu totalitas. Id adalah system kepribadian yang paling dasar, system yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Seperti manusia membayangkan (mengkhayalkan) makanan saat lapar. Ego adalah system kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan, menurut Freud ego terbentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil kontak dengan dunia luar. Superego adalah system kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluative. Menurut Freud, superego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan oleh individu dari sejumlah figure yang berperan, berpengaruh, atau berarti bagi individu tersebut seperti orang tua atau guru. Adapun fungsi utama dari superego adalah: (a) sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls tersebut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat; (b) mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan kenyataan; dan (c) mendorong individu kepada kesempurnaan.
Contoh:
Kasus  IRJEN. Joko Susilo menggelapkan dana dari simulator SIM dan mendapatkan keuntungan yang menakjubkan.
Dari contoh diatas bisa dianalisis dengan teori psikoanalisa yaitu:
Id: Dorongan nafsu dari Irjen Joko Susilo dengan menggelapkan uang dari simulator untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya agar dia lebih sejahtera menurut pandangannya.
Superego: Joko Susilo memikirkan norma yang akan dia terima ketika keinginan dalam id itu diwujudkan nyata. Dan dia memikirkan hukuman apa yang akan dia terima ketika menggelapkan uang tersebut. Missal, Penjara. Dan dia berfikir mengenai status dia sebagai penegak hukum, yang seharusnya melayani masyarakat dan menegakkan hukum.
Ego: melawan superego, dan mengimplementasi dari id. Irjen Joko Susilo mewujudkan apa yang diinginkan oleh Id karena dorongan id terlalu kuat. Maka dengan mewujudkan dorongan id tersebut Susilo mendapatkan hukuman dari masyarakat sekitar.

Postingan populer dari blog ini

Syarat TES yang baik